Kamis, 22 Juli 2021

AKU KEMANA? Ke OTAK atau Ke HATI?

Halo reader talent yang budiman,
wah...senang sekali bisa muncul kembali..
aku punya banyak hutang nih, belum sempat posting-posting resume, dan dalam waktu dekat akan segera melunasi hutang-hutang ini.



Mudah-mudahan belum telat bermimpi. Karena mimpinya akan meluncurkan 3 buah buku dengan cover berjudul :
1. Cangkir Bu Guru
2. Ratu tak bermahkota dikepala namun bertelapak kaki surga
3. Butir-butir pencerah peradaban bumiku

Ini lucu sekali, karna 1 buku saja belum berhasil digarap, sedangkan mimpinya adalah 3 buah buku. Entah kenapa aku jadi selucu bahkan mungkin seaneh itu. Keanehan ini bermula sejak aku bergabung untuk belajar menulis bersama PGRI dengan asuhan Om Jay. Dampak dari program ini pun membuat aku semangat dan ingin semakin gila bermimpi. Setiap hari, tulisan demi tulisan coba aku rangkai untuk membuktikan bahwa aku memang sedang bermimpi tanpa tahu kapan mimpi ini muncul menjadi karya nyata. Resume demi resume pun coba aku luncurkan, dan mungkin baru meluncur di sini setelah aku berhasil mengingat sandi ini dan saat full kuota.

Kadang, aku melamunkan mimpi-mimpi dan kenangan, kemudian isi lamunanku rasanya ingin melihat masa depan. Seperti apa aku di masa depan?Apa bulan depan aku kaya hingga bisa mentraktir reader talent semua?seperti apa kehidupanku nanti?ataukah aku menjadi seorang tambal ban motor?sementara naik motor saja masih harus degdeg an bertemu pak polisi?
Rasanya lamunanku ini mulai kehilangan sinyal gps, semakin tidak jelas. Dalam lamunanku ada 2 sisi yang berbeda, sisi otak bersenyawakan logika, sisi hati bersenyawakan perasaan. Kadang keduanya suka bermain sendiri-sendiri. Suatu ketika aku memutuskan untuk bermain bersama dan memulai dialog kebangsaan dengan kedua sisi, ya sisi otak dan sisi perasaan, kadang sulit untuk disingkronkan. Tapi tanpa mereka, aku bakal sendirian, menjadi endemik gila di tengah kota nan eksentrik ini. Karena dengan adanya mereka ini menjadi warna tersendiri. Terimakasih otak dan hati. Aku bangga bersama kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan jejak

Menulis jadi Passion

                                  BERKARYA dengan PASSION Hai kawan literasi, " Hidup itu seperti ketapel , harus mundur dulu keb...